Alhamdulillah bisa sampai di materi terakhir kelas bunda saliha. Sebuah perjalan yang masih awal sebenarnya dalam aksi sosial yang kami buat.
Tim kami merupakan tim keluarga, saya dan suami yang merasakan ada permasalahan yang sama yang kami alami dalam mendidik buah hati kami tercinta. Berangkat dari kegalauan terhadap perkembangan anak yang mulai beranjak akil baligh dan pra akil baligh. Dalam Islam akil dan baligh itu tidaklah terpisah, tapi merupakan satu kesatuan. Namun pada kenyataannya saat ini terjadi kesenjangan antara akil dan baligh, baligh semakin cepat sedangkan akil semakin lambat.
Untuk itu kami sebagai orang tua menjadikan masalah ini sebagai tantangan dan mengubahnya menjadi sebuah solusi dalam sebuah aksi. Setelah menyelami masalah secara mendalam, maka kami mengangkat problem statement akil baligh yang tidak selaras. goal kami bagaimana menyelaraskan akil dan baligh sehingga terbentuklah pemuda yang tangguh. Pemuda yang mandiri, penuh tanggungjawab dan menjadi bagian dari solusi.
Tahapan aksi yang kami lakukan adalah dengan memulainya dari diri kami sendiri. Kami menyatukan visi dalam membersamai anak-anak kemuadian belajar tentang tahapan perkembangan akil baligh, komunikasi produktif dengan anak usia pra dan akil baligh. melakukan pengamatan terhadap anak-anak, ngobrol bareng sehingga kami mengetahui PR kami dalam perkembangan mereka.
Ada 3 hal yang penting yang menjadi perhatian kami terhadap perkembangan anak-anak, dari segi ibadah, kemandirian dan tanggung jawab.
Berdasarkan tahapan perkembangan anak usia pra dan akil baligh serta PR ini maka kami menyusun kurikulum personal buat anak-anak.
Setelah memastikan apa yang kami lakukan bekerja untuk kami dan merasakan progresnya bagi kami sebagai orangtua dan perubahan pada anak-anak kami, maka di tahapan selanjutnya kami akan share pengetahuan dan pengalaman kami tersebut terhadap lingkungan sekitar. Mencoba berbagi dengan para orang tua yang mengalami persoalan yang sama dengan kami. Selanjutnya meluaskan dampak dengan sharing secara online.
Saat ini tahapan kami baru sampai pada penerapan kurikulum personal yang kami buat. masih panjang perjalanan yang mesti kami tempuh. Konsisten dan komitmen kami sebagai orang tua sangat dibutuhkan demi melahirkan generasi yang tangguh. Orang tuanya lah yang mesti tangguh terlebih dahulu. Saya sangat optimis apa yang kami lakukan akan memberikan dampak bagi anak-anak kami. Dan itu menjadi modal kami untuk terus belajar dan bersabar. Semua itu butuh proses.
Sebagai mahasiswa di kampus Ibu Pembaharu, diawal saya sudah menetapkan kriteria kelulusan saya;
1. Mampu menyelesaikan satu persoalan hidup saya. ✔
2. Belajar tentang parenting terutama yang berkenaan dengan pendidikan akil baligh setiap hari, berdiskusi dengan suami dan menuliskannya. ✔
3. Mengerjakan jurnal dengan sungguh-sungguh dan tepat waktu✔
Selesainya perkuliahan di kampus ibu pembaharu bukanlah akhir dari sebauh pembelajaran, namun awal untuk terus melangkah ke tahap selanjutnya. selesainya perkuliahan bukan berarti selesai pula project ini. Project ini merupakan project kehidupan kami untuk masa depan, tak hanya di dunia, namun tanggung jawab akhirat terhadap amanah sebagai orang tua.
Semoga Allah beri kekuatan untuk kami menjalankan amanah ini, amanah terhadap anak kandung dan tanggung jawab sosial menciptakan lingkungan yang baik melalui aksi sosial ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar