Sabtu, 07 Oktober 2023

Jejak karbon dan jejak air

Materi ke 5 kabin zerowaste mengenai jejak karbon dan jejak air.  Lagi-lagi ini merupakan materi baru bagi saya, Beruntung sekali bisa gabung di kabin zerowaste ini. 

Jejak karbon adalah semua emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari semua aktivitas manusia dan entitas lainnya. Gas karbon dioksida banyak di hasilkan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil, pembangkit listrik dengan tenaga batu bara dll.

Gas rumah kaca juga di sebabkan oleh gas metana yang di hasilkan oleh sampah organik yang tidak diolah yang menumpuk di TPA. 

Dengan menghitung jejak karbon yang kita hasilkan dari aktivitas sehari-hari, kita bisa melakukan tindakan pencegahan agar jejak karbon yang kita hasilkan bisa berkurang.

Berikut hasil penghitungan jejak karbon ku     
 


Jejak air merupakan sejumlah air yang digunakan untuk memproduksi suatu produk melalui tiap proses produksi.

Untuk menjaga keseimbangan alam dan ketersediaan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia maka kita perlu menghitung jejak air. Berapa banyak air yang kita gunakan selama ini, untuk apa sajakah air kita gunakan dan sudahkah bijak dalam menggunakan air dalam aktivitas sehari-hari?

Berikut hasil penghitungan jejak air dirumahku




Dari hasil jejak karbonku, maka jejak karbon terbesar ada pada transportasi.  Hal ini tidak bisa dihindarkan karena jauhnya jarak rumah dengan tempat usaha yang mengharuskan setiap harinya berkendara dalam jarak kurang lebih 23 km. 

Beberapa hal yang dapat di lakukan untuk mengurangi jejak karbon dan jejak air adalah :

1. Mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan berusaha menggunakan kendaraan umum

2. Untuk jarak dekat sebaiknya jalan kaki atau menggunakan sepeda

3. Matikan lampu atau peralatan elektronik lainnya jika tidak di gunakan

4. Mencabut colokan listrik saat tidak digunakan

5. Pilah dan olah sampah 

6. Makukan pengomposan

7. Perbanyak makan buah dan sayuran lokal

8. Hindari membakar sampah

9. Menerapkan gaya hidup zerowaste 




Minggu, 01 Oktober 2023

Mengolah Sampah Organik

 Berdasarkan data, sampah yang di buang ke TPA sebanyak 60% berupa sampah organik. Sisanya merupakan sampah anorganik. Padahal sebetulnya mengolah sampah organik sendiri itu sangatlah mudah semudah kita membuang sampah ke tong sampah.

Sebelum lanjut pembahasan, ada baiknya kita kenali dulu apa itu sampah organik. Sampah Organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup,baik hewan, tanaman maupun manusia. Pada dasarnya jenis sampah ini bisa terurai secara alamiah dialam dan juga bisa di manfaatkan menjadi hal-hal lain, seperti kompos. 

Pengolahan sampah organik dirumah saya yang pernah di cobakan adalah dengan membuat kompos dan ecoenzim . 

 Pengomposan ini ada 2 metode yaitu aerob (membutuhkan oksigen dalam prosesnya) dan anaerob (tidak butuh oksigen). 

Setelah mencoba metode anaerob dengan komposter bag saya mencoba menggunakan metode aerob yang bisa di lihat Di sini

Jika lagi banyak kulit buah dan sayur yang tersisa diruang dan masih segar saya lebih cendrung untuk membuat ecoenzim. Ecoenzim merupakan cairan hasil fermentasi kulit buah dan sayur dengan menggunakan molase dan air dengan perbandingan 1 : 3 : 10 untuk molase: kulit buah : air.  

Ecoenzim ini cairan dengan banyak manfaat. Untuk itu saya selalu bikin ecoenzim untuk keperluan usaha laundry saya maupun untuk bersih-bersih di rumah.

InsyaAllah dilain waktu saya akan buatkan tutorial membuat ecoenzim.