Jumat, 24 Desember 2021

Jurnal perjalanan di Kampus Ibu Pembaharu

 Alhamdulillah bisa sampai di materi terakhir kelas bunda saliha. Sebuah perjalan yang masih awal sebenarnya dalam aksi sosial yang kami buat.

Tim kami merupakan tim keluarga, saya dan suami yang merasakan ada permasalahan yang sama yang kami alami dalam mendidik buah hati kami tercinta. Berangkat dari kegalauan terhadap perkembangan anak  yang mulai beranjak akil baligh dan pra akil baligh. Dalam Islam akil dan baligh itu tidaklah terpisah, tapi merupakan satu kesatuan. Namun pada kenyataannya saat ini terjadi kesenjangan antara akil dan baligh, baligh semakin cepat sedangkan akil semakin lambat. 

Untuk itu kami sebagai orang tua menjadikan  masalah ini sebagai tantangan dan mengubahnya menjadi sebuah solusi dalam sebuah aksi. Setelah menyelami masalah secara mendalam, maka kami mengangkat problem statement akil baligh yang tidak selaras. goal kami bagaimana menyelaraskan akil dan baligh sehingga terbentuklah pemuda yang tangguh. Pemuda yang mandiri, penuh tanggungjawab dan menjadi bagian dari solusi. 

Tahapan aksi yang kami lakukan adalah dengan memulainya dari diri kami sendiri. Kami menyatukan visi dalam membersamai anak-anak kemuadian belajar tentang tahapan perkembangan akil baligh, komunikasi produktif dengan anak usia pra dan akil baligh.  melakukan pengamatan terhadap anak-anak, ngobrol bareng sehingga kami mengetahui PR kami dalam perkembangan mereka. 

Ada 3 hal yang penting yang menjadi perhatian kami terhadap perkembangan anak-anak, dari segi ibadah, kemandirian dan  tanggung jawab. 

Berdasarkan tahapan perkembangan anak usia pra dan akil baligh serta PR ini maka kami menyusun kurikulum personal buat anak-anak. 

Setelah memastikan apa yang kami lakukan bekerja untuk kami dan merasakan progresnya bagi kami sebagai orangtua dan perubahan pada anak-anak kami, maka di tahapan selanjutnya kami akan share pengetahuan dan pengalaman kami tersebut terhadap lingkungan sekitar. Mencoba berbagi dengan para orang tua yang mengalami persoalan yang sama dengan kami. Selanjutnya meluaskan dampak dengan sharing secara online.

Saat ini tahapan kami baru sampai pada penerapan kurikulum personal yang kami buat. masih panjang perjalanan yang mesti kami tempuh. Konsisten dan komitmen kami sebagai orang tua sangat dibutuhkan demi melahirkan generasi yang tangguh. Orang tuanya lah yang mesti tangguh terlebih dahulu. Saya sangat optimis apa yang kami lakukan akan memberikan dampak bagi anak-anak kami. Dan itu menjadi modal kami untuk terus belajar dan bersabar. Semua itu butuh proses. 


Sebagai mahasiswa di kampus Ibu Pembaharu, diawal saya sudah menetapkan kriteria kelulusan saya; 

1. Mampu menyelesaikan satu persoalan hidup saya. ✔

2. Belajar tentang parenting terutama yang berkenaan dengan pendidikan akil baligh setiap hari, berdiskusi dengan suami dan menuliskannya. ✔

3. Mengerjakan jurnal dengan sungguh-sungguh dan tepat waktu✔


Selesainya perkuliahan di kampus ibu pembaharu bukanlah akhir dari sebauh pembelajaran, namun awal untuk terus melangkah ke tahap selanjutnya. selesainya perkuliahan bukan berarti selesai pula project ini. Project ini merupakan project kehidupan kami untuk masa depan, tak hanya di dunia, namun tanggung jawab akhirat terhadap amanah sebagai orang tua. 

Semoga Allah beri kekuatan untuk kami menjalankan amanah ini, amanah terhadap anak kandung dan tanggung jawab sosial menciptakan lingkungan yang baik melalui aksi sosial ini.

Konferensi Ibu Pembaharu

Konferensi Ibu Pembaharu yang diselenggarakan oleh Ibu Profesional yang berlangsung secara virtual selama 6 hari. Mulai tanggal 17 - 22 Desember 2021. Konferensi yang menghadirkan  14 narasumber yang sangat menginspirasi dan kompeten di bidangnya masing-masing. Mereka berhasil mengubah masalah menjadi tantangan, fokus pada solusi dan akhirnya bisa meluaskan dampak pada masyarakat luas. Konferensi diisi dengan 22 sesi acara, 1000private audiens, serta mengundang lebih dari 10.000 member aktif Ibu Profesional.

Di hari pertama konferensi, saat memasuki gedung virtual konferensi, saya sanga terkagum-kagum dengan kreativitas panitia. Ada lobby,convention hall, exibition hall, SKUI hall (Semesta Karya Untuk Indonesia) yang bisa diakses 3 dimensi 360 derjat, serasa nyata adanya. Lengkap dengan perabot dan ornamen hiasan yang menawan.

Bisa jalan jalan virtual di ruang pameran, bisa belanja ide, juga belanja barang beneran. Sungguh kerja yang luar biasa dari perempuan dari rumah untuk dunia.

Menyaksikan satu persatu pemaparan narasumber, mata ini berbinar, semangatku terpantik. ide-ide menari-nari di benakku.
Bismillah, bertepatan dengan akhir tahun, dengan energi tinggi menyusun langkah dan strategi menyongsong tahun baru 2022.






Selasa, 07 Desember 2021

Review Jurnal Materi 7

 Pada jurnal review materi 7 ini berjodoh dengan mba Inggil Windiarti dengan congklak projectnya. Dari jurnal disebutkan bahwa aktivitas congklak project mengedukasi para ibu melalui zoominar serta mengadakan challenge. 

Berikut review saya untuk jurnal mba Inggil. Semoga berkenan. 





Ternyata mereviuw materi 7 ini tidaklah lebih mudah dari membuat jurnalnya sendiri. Saya bolak balik memahami lagi materinya dan melihat jurnal. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam memberikan umpan balik. Semoga sukses dengan project yang kita lakukan dan memberikan impact yang lebih luas. 








Selasa, 30 November 2021

ApresiAksi, jurnal 7

 Materi ke 7 merupakan tahapan ApresiAksi. Menganalisis dampak sosial dari aksi yang sudah dilakukan. 

Aksi yang kami lakukan baru aksi kecil. Aksi untuk keluarga kami. Bagaimana saya dan suami bisa satu visi dalam pendidikan anak terutama pendidikan akil baligh yang sedang kami dalami. dalam tahapan belajar memahami segala sesuatu tentang pendidikan akil baligh ini, kami mencoba merancang kurikulum untuk ketiga anak kami. Karna lingkupnya baru keluarga kecil kami, maka apakah perlu untuk menganalisa dampaknya? Berikut analisanya yang kami tuliskan di template. Yang menerima dampak tentunya anak-anak kami dan kami yang juga terlibat dalam aksi ini.

Berikut teory of change aksi kami. Semoga aksi kecil ini akan terus berkembang dan berdampak. 

        

        




Dalam melakukan aksi ini, kami jadi lebih sering membicarakan tentang perkembangan anak-anak dengan lebih detil. Pengetahuan dan pengalaman semakin bertambah. Semakin banyak belajar semakin banyak kekurangan yang dirasa. Terkadang timbul celetukan, kenapa tidak dari dulu kami melakukan hal ini. Namun tak ada kata terlambat, semoga kami bisa membayar hutang-hutang pengasuhan sehingga anak-anak bisa memasuki usia balighnya sejalan dengan akilnya.

Anak-anak pun terlihat lebih percaya diri, dan mandiri. terutama anak kedua dan ketiga. sedangkan anak pertama memberikan kami pelajaran dan pengalaman baru dalam tahap perkembangannya. Hal yang semula direncanakan ternyata mesti berganti strategi. Melihat perkembangan yang terjadi maka kami memutuskan untuk fokus ke anak pertama tanpa mengabaikan adik-adiknya. 

Untuk Stop, continue dan start nya, kami mencukupkan pengamatan tentang "PR hutang pengasuhan" terhadap anak-anak, kaena kami sudah mempunyai catatannya. Kami akan meneruskan belajar, karena mendidik itu merupakan sesuatu yang dinamis, selalu berkembang. Terus berkreasi dalam membersamai anak-anak. Karena adanya perubahan strategi, maka kami tidak intens dulu dalam sharing di sosmed. kami fokus pada aksi dan memastikan kalau aksi tesebut bekerja untuk kami. kami merencanakan untuk mulai sharing di medsos pada bulan ke 6 nantinya. 

Semoga langkah kecil kami ini akan membawa peubahan pada diri kami dan keluarga serta lingkungan sekitar. Lingkungan memberi pengaruh besar terhadap anak usia pra akil baligh, mereka lebih suka berkumpul bersama teman-teman mereka, bagaimana mereka bisa mewarnai dan bukan terwarnai.
Aamiin ya Allah berkahilah...  

Selasa, 02 November 2021

Review materi 6

Pada reviuw kali ini saya berjodoh dengan mba Ratih Widuri dari regional Bandung yang tergabung dalam tim RUMABAR, seRU berMAin BERsama. Tim Mba Ratih membuat lembar aktivitas bermain bersama anak. Tim mba Ratih sudah merencanakan agenda sampai tahun depan yang puncaknya mengadakan challenge . Semoga apa yang sudah direncanakan oleh mba Ratih dan tim berjalan lancar dan sukses.










Selasa, 26 Oktober 2021

Materi 6, Aksi untuk Solusi

 Bismillahirrohmaanirrohiim...

Pada materi keenam ini saatnya beraksi. Melakukan aksi untuk menjalankan solusi. 

DIsaat memasuki tahapan ke 6 ini, tim kami yang hanya berdua saya dan suami,  

menghadapi banyak tantangan dalam menyelesaikan project terutama tantangan yang

 berkaitan dengan waktu. Saya agak kebingungan sendiri, karena suami sedang sibuk.

 Namun dengan terus menguatkan tekad dan kemauan kami mencoba bertahan untuk lanjut.

 Disela kesibukan kami mencoba untuk tetap meluangkan waktu berdiskusi. Semoga

 kedepannya Allah mudahkan dalam melanjutkan project ini. Project yang betul-betul kami

 butuhkan solusinya demi menunaikan amanah sebagai orang tua dari anak-anak yang

 sedang beranjak akil baligh. 

dari jurnal sebelumnya kami memfokuskan pada penanaman akidah dan ibadah yang benar,

 mengajarkan kemandirian dan tanggung jawab sebagai ciri akil baligh. Namun setelah

 membaca dan belajarlebih banyak, maka kami mencoba lebih memahami terlebih dahulu

 bagaimana tahapan perkembangan usia akil baligh. Setelah itu kami melakukan pengamatan

 terhadap anak-anak untuk melihat PR kami dalam perkembangan mereka. Berdasarkan PR

 atau hal yang belum terpenuhi oleh perkembangan anak kami tersebut, maka disusunlah

 kurikulum pendidikan keluarga untuk ketiga anak kami. 

Berikut to do list sampai pertengahan november serta Gantt Chart dan Hunting kami.










Semoga  Allah mudahkan menuju tahap selanjutnya. 
Aplikasi manajemen projek ClickUp Team yang sedang saya pelajari semoga bisa bekerja untuk tim kami.

Selasa, 05 Oktober 2021

Review Materi 5 Identifikasi Aksi

 Buddy review kali ini adalah mba Andriani Lestari (Tari). Mba Tari mengangkatkan tema bagaimana menumbuhkan percaya diri.

Dari jurnal mba Tari berikut review saya :





Semoga apa yang sudah direncanakan mba Tari dan Tim bisa terlaksana dengan baik dan bermanfaat, baik bagi tim maupun mayarakat luas.

Mohon maaf jika ada tulisan yang kurang tepat.

Berikut review mba Tari untuk jurnal saya






 Terima kasih mba Tari atas masukannya, dicatatan saya ada tanggalnya, tapi saat memindahkan ke template terlupa menambahkan. 




Selasa, 28 September 2021

Jurnal Materi 5, Identifikasi Aksi

Jurnal ke 5 mengidentifikasi rencana aksi. Pada rencana aksi ini kita mulai menentukan highlight dan key update untuk mulai melakukan campaign di media sosial. saya mulai membuat akun sosial media di instagram dan facebook, sedangkan web sudah saya buat sebelumnya di awal kelas bunsal, yaitu berupa blog yang sudah dipakai untuk membuat jurnal. 


Dalam hal campaign di sosial media, kami agak kesulitan dalam membuat konten karena keterbatasan dalam membuat desain. Tim kami hanya saya dan suami dengan anak-anak sebagai tim hore. diantara kami berdua, maka sayalah yang akan belajar desain. 

Untuk campaign ini kami sepakat akan memposting artikel minimal 3 kali seminggu di blog dan membuat postingan tulisan singkat di IG dan FB. Ini akan kami lakukan selama 1 bulan. dan pada bulan desembar kami berencana akan melakukan live streaming diskusi tentang projek kami ini. 
  




Semoga Allah mudahkan semua rencana ini untuk berjalan dengan lancar,memberi manfaat yang sebesar-besarnya untuk kami sekeluarga dan meluas.
 




 

Selasa, 14 September 2021

Review Materi 4 SMART dan Sumber Daya

 Pada review materi 4 saya dipertemukan dengan buddy review mba Esti Darmawati dari Gresik. Saat meriview jurnal mba esti saya banyak bertanya karena jurnal beliau yang hanya berupa template dan sebuah testimoni. Dari penjelasan beliau saya tahu dan mulai paham bahwa kelompok mba esti mempunyai tujuan untuk bisa hidup sehat dengan mengatur pola makan, olah raga dan memiliki tubuh yang ideal. kelompok beliau juga sudah berkonsultasi dengan ahli gizi.

Semoga apa yang menjadi tujuan kelompok mba Esti bisa tercapai dan bermanfaat juga bagi orang lain. 

berikut template review saya buat mba Esti, semoga bermanfaat. mohon maaf jika ada kekhilafan.







Terima kasih saya ucapkan buat mba Esti yang sudah berkenan mereviuw jurnal saya, terima kasih atas masukannya.

Berikut reviuw jurnal saya dari mba Esti. 

 


Senin, 06 September 2021

Jurnal 4 SMART dan Sumber Daya

 Pada jurnal ke empat ini kami diminta untuk menentukan tujuan yang SMART ( Spesific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time Bond), serta memetakan sumber daya yang ada. Membuat milestone dan golden rules serta exit procedure.

Tim saya saat ini masih berdua dengan suami dengan anak-anak sebagai tim hore. Untuk diskusi kita lakukan setiap ada kesempatan, namun kelemahannya terkadang kurang terdokumentasi. Menyadari hal tersebut, maka diagendakanlah jadwal khusus untuk membahas hal ini dan menuntaskan jurnal materi keempat.





Sesuai dengan kondisi kami saat ini, anak pertama dan kedua yang masuk kategori dewasa muda. dan sibungsu yang masuk usia pra akil baligh. Kami menginginkan anak-anak kami perkembangan akil dan balighnya bisa selaras. Untuk itu project ini kami buat. 

Rencana tahap awal project ini berlangsung selama 1 tahun, dan dievaluasi untuk tahap selanjutnya. Sebetulnya untuk membentuk atau merubah karakter seseorang butuh waktu, namun kami menetapkan waktu untuk tahap awal ini selama 1 tahun terlebih dahulu agar bisa dilihat dan diukur perubahan yang terjadi.  Dari tujuan utama kami memecahnya menjadi tujuan kecil yang dibuatkan dalam 3 milestone. masing-masing milestone kami laksanakan selama 4 bulan. 

Dalam pelaksanaan project ini kami sepakat untuk saling bekerjasama, berpartisipasi aktif, bertanggung jawab serta taat waktu dan taat azas yang sudah kami buat. 

Ini tidak hanya sekedar project perkuliahan tapi project kehidupan kami demi melahirkan generasi yang tangguh, taat dan bermartabat. Kami berharap bisa bersama-sama dalam menjalankan project ini, namun jika seandainya salah seorang tidak sanggup untuk melanjutkan project ini maka akan dicarikan pengganti. 


Padang, 7 september 2021

Selasa, 24 Agustus 2021

Review Jurnal 3, Memahami masalah bersama tim

 Pada review materi 3 kali ini saya berjodoh dengan buddy review mba Ellisa Martha Rusdiyana dari tim SaE (Sadar Emosi). 


Pada jurnal ini saya banyak mendapatkan pengetahuan baru tentang segala sesuatu mengenai sadar emosi. Saya jadi paham tentang pentingnya kita mempunyai kesadaran akan pentingnya sadar emosi dan mengelolanya. Jurnalnya lengkap dengan berbagai sumber referensi

Dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul, dapat menggali permasalahan secara lebih mendalam. Apa yang menjadi akar permasalahan tentang sadar emosi ini.


Semoga Mba Ellisa dan tim bisa merancang project untuk mengatasi permasalahaan tentang sadar emosi ini. Sehingga permasalahan yang berhubungan dengan sadar emosi yang banyak di alami oleh masyarakat terutama kaum ibu bisa segera teratasi. 


Berikut template review saya untuk mba Ellisa.




Padang, 24 Agustus, 2021

Reviewer,


Yeni Oktavia


Selasa, 17 Agustus 2021

Jurnal 3, Memahami Masalah Bersama Tim

 Pada materi ketiga ini kita diminta untuk menyelami masalah lebih dalam lagi bersama tim. Tim saya merupakan suami dan anak-anak. Tim intinya saya bersama suami sedangkan anak merupakan tim hore dan sasaran projek ini nantinya. 

Semula problem statement saya mengenai pendidikan akil baligh. Sesuai dengan diskusi bersama tim kami mempersempit ruang bahasan kami menjadi Akil baligh yang tidak selaras. Karena setelah kami merinci persoalan apa yang sedang kami hadapi dalam membersamai anak-anak yang beranjak remaja atau akil baligh. kami memutuskan akan menyelesaikan terlebih dahulu mengenai akil dan baligh yang tidak selaras. 

Diskusi bersama tim kami tuliskan di templat berikut :


Berikut jawaban dari pertanyaan brainstorming :

What :

1. Apa itu akil baligh yang tidak selaras?

Kondisi dimana perkembangan akal pikiran serta kematangan jiwa seseorang tidak seimbang dengan kondisi balighnya. Tubuhnya sudah baligh tapi secara akal belum.

2. Apa indikator/standar acuan anak dikatakan akil baligh selaras?

Indikator perkembangan anak sesuai dengan usianya. ini bisa kita lihat pada buku home educationnya Pak Harry Santosa. 

3. Apakah banyak yang mengalami akil baligh tidak seimbang? 

Dari pengamatan kami banyak yang mengalaminya.

Where :

1. Dimana anak mendapatkan latihan kemandirian?

Rumah tempat pertama anak belajar dan berlatih hidup mandiri

2. Dimanakah posisi orangtua disaat anak beranjak remaja.

Orangtua seharusnya memposisikan diri sebagai teman anak,

3. Dimana orangtua belajar memahami remaja

Kondisi saat ini ilmu apa saja termasuk ilmu parenting untuk memahami remaja bertebaran di internet, kita bis belajar dimana dan kapan saja, namun untuk lebih konsistennya dalam penerapannya bisa bergabung dengan komunitas parenting seperti Ibu Profesional dan lain-lain

When :

1. Kapan waktu yang tepat untuk melatih kemandirian ?

Semenjak dini, semanjak anak sudah bisa berkomunikasi dengan orang tuanya.

2. Kapan anak dikatakan akil baligh selaras?

Apabila anak mampu bersikap dan bertindak sesuai usianya dan disaat memasuki usia baligh sudah mukallaf

3. Kapan anak harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri?

Sejak dini harusnya sudah mulai dilatihkan secara bertahap.

Why :

2, Kenapa akilnya lebih lambat daripada balighnya?

Karena anak banyak yang dimanja

Kenapa banyak anakyang dimanja?

Karena banyak orangtua yang bekerja di luar rumah sehingga jarang bertemu, dan menunjukkan sayangnya dengan memanjakan.

Kenapa Banyak orangtua yang menunjukkan sayangnya dengan memanjakan?

Karena kasih sayang yang berlebihan dan tidak pada tempatnya.

Kenapa sayangnya berlebihan dan tidak pada tempatnya?

Karena pengganti waktu yang hilang bersama anak.

Kenapa ada waktu bersama anak yang hilang ?

karena orangtua sibuk bekerja

Kenapa orangtua sibuk bekerja?

Karena tuntutan ekonomi dan ada yang karena butuh aktualisasi diri.

Who 

1. Siapakah yang terlibat?

Anak dan orang tua

2. Siapakah yang bertanggung jawab

Orangtua lah yang paling bertanggung jawab terhadap perkembangan anak

3. Siapakah yang harus berubah?

Orang tua terlebih dahulu.

How

-Meningkatkan kemampuan orangtua dalam membersamai anak

-Menyibukkan anak dengan kegiatan positif

- Melatih anak agar berfikir kreatif dan bertanggung jawab


Berikut dokumentasi saat diskusi bersama tim



Demikianlah penggalian kami terhadap permasalahan yang kami angkatkan, semoga akan menemukan solusi yang tepat.

Padang, 17-08-2021

Tim Keluarga Sang Juara

Senin, 02 Agustus 2021

Review jurnal2. Membangun Tim yang Solid

 Setelah selesai materi 2, saatnya mereview jurnal. Kali ini buddy review saya adalah mba Nelli Eka putri dari regional Kalimantan Utara. 

Mba Nelli beruntung bisa segera menemukan teman yang mempunyai tantangan yang sama dan bersama-sama membangun tim untuk menyelesaikan tantangan tersebut. Soft skill dan hard skill sudah dipetakan, tugas dan peran masing-masing tim juga sudah ditentukan. Semoga timnya solid sampai akhir dan menemukan solusi yang tidak hanya bermanfaat untuk tim tapi juga untuk masyarakat luas. 


Terima kasih saya ucapkan kepada mba Nelli yang sudah berkenan mereviuw jurnal saya. Terima kasih atas masukannya. Sukses untuk kita...




Padang, 2 Agustus 2021
Yeni Oktavia



Senin, 26 Juli 2021

Materi 2, Membangun Tim Yang Solid

Setelah menyimak pemaparan ibu tentang materi kedua, membangun tim yang solid. maka berdasarkan problem statement akar masalah, saya langsung meminang pak suami untuk ersama-sama membangun tim dalam menyelesaikan problem statement yang sudah saya buat sebelumnya. Alhamdulillah beliau bersedia. 

Kami berdiskusi bersama dan dalam tim ini kita sekeluarga turut terlibat. Saya  sebagai leadernya, suami dan ketiga anak kami sebagai anggota.

Adapun yang menjadi problem statement saya adalah mengenai pendidikan anak pra dan akil baligh. Dari ketiga anak saya, 2 orang memasuki usia akil baligh awal dan yang bungsu pra akil baligh.

Perkembangan anak yang beranjak akil baligh merupakan masa-masa labil dimana mereka sedang mencari jati diri. Mulai membantah/memberontak. Jika orang tua tidak pandai dalam menyikapi perubahan yang terjadi pada diri anak bisa berakibat fatal. Anak menjadi tertutup dan mencari tempat pelarian yang barangkali tidak tepat. 

Anak dalam masa ini sering menjadi sasaran bagi para pengedar narkoba. Mudah terpengaruh oleh pergaulan. Lebih terbuka dengan teman/orang lain daripada dengan orangtua sendiri. 

Untuk itu orang tua penting untuk memiliki ilmu komunikasi, perlu kreatif dalam mengarahkan aktivitas anak serta penuh kesabaran menghadapi perubahan yang terjadi pada diri anak.









Padang 24 juli 2021