Trash Audit? rasanya baru dengar istilah itu, mungkin juga pernah dengar sebelumnya tapi tak menjadi perhatian, sehingga tak membekas diingatan. Jadi malu sendiri, mengaku sebagai pecinta zerowaste tapi tak kenal dengan trash audit. Apa sih sebenarnya Trash Audit itu? Trash audit merupakan kegiatan peninjauan kembali sampah (sisa konsumsi) dalam suatu laporan (data tertulis dan detail). Kegiatan tersebut dimulai dengan menimbang sisa konsumsi di rumah masing-masing, dilanjutkan dengan menganalisanya. (Hal ini mengingatkanku akan tugas membuat laporan praktikum...hehe)
Selama 5 hari ini dari tanggal 19 - 23 September 2023, saya dengan dukungan suami dan anak-anak, melakukan penimbangan terhadap sisa konsumsi di rumah dengan hasil penimbangan sebagai berikut :




Organik Item AnOrganik Item
Hari 1. 300 gr kulit buah 0 -
sisa bumbu dapur
ampas kelapa
Hari 2 720 gr kulit buah 20 gr kemasan tepung
sisa bumbu dapur kemasan roti
tulang ikan/ayam stirofoam buah
remah nasi
Hari 3 230 gr kulit buah 70 gr kemasan roti
sisa bumbu dapur plastik bekas belanja online
cangkang telur
sisa sayur
Hari 4 110 gr kulit buah 30 gr kotak sabun,
cangkang telur kresek
tulang ikan bungkus sachet
Hari 5 350 gr Nasi sisa 30 gr kemasan roti
sisa bumbu dapur kemasan odol
kulit jeruk lemon kemasan mie
Total 1,71 kg 0,15kg
Dari hasil pencatan selama 5 hari tersebut, terlihat bahwasanya sisa konsumsi terbanyak merupakan sisa organik. Rata-rata sisa organik yang dihasilkan setiap harinya 350 gr. Sedangkan sisa anorganik berada di kisaran 20-70 gr/hari. penyumbang sisa konsumsi terbanyak adalah kulit buah yang selalu muncul di setiap harinya. 92% dari sisa konsumsi dirumah merupakan sisa organik sedangkan sisanya 8 % sisa anorganik.
Sisa organik yang dihasilkan di rumah saya merupakan sisa yang memang sewajarnya. yang masih bisa untuk di kurang adalah nasi sisa dengan mengambil secukupnya agar tidak ada yang terbuang. Semua sisa organik kecuali tulang dan ampas kelapa dijadikan kompos, sedangkan tulang untuk makan kucing dan ampas kelapa untuk makan ayam.
Sisa anorganik sebagian dikumpulkan untuk dibuat ecobrick dan sebagian lagi kadang dibakar kadang di buang ke kontainer sampah yang disediakan pemerintah.
Dengan memilah dan memisahkan dari awal sampah yang ada sangat memudahkan kita dalam mengelolanya.
Membawa kantong belanja dan wadah sendiri saat berbelanja mampu menurunkan jumlah sisa anorganik terutama kantong kresek. mari kurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar